Bupati Nelson: Setiap Desa Punya Sejuta Potensi, Berdayakan dengan Baik!

GORONTALO, ShareNews.id – Kabupaten Gorontalo memiliki sejuta potensi yang ada di masing-masing desa. Jika potensi itu dikelola secara inovatif dan kreatif, maka diyakini bisa menciptakan satu hal menjadi daya tarik dan sumber pendapatan masyarakat di desa itu sendiri.

Seperti diungkapkan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo ketika meninjau lokasi Wisata Embung Hutadaa di Desa Dumati, Kecamatan Telaga Jaya, Jumat (11/9/2020) yang sedianya bakal diresmikan oleh Wakil Menteri (Wamen) Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi, Sabtu (12/9/2020).

“Begitu banyak potensi desa yang kita miliki saat ini. Karena itu, potensi desa harus diberdayakan. Kalau kreatif dan produktif bisa seperti Embung (Hutadaa-red) Desa Dumati yang saat ini menjadi lokasi rekreasi wisata bagi masyarakat sekitarnya,” kata Nelson dengan senyum khasnya.

Lokasi ini, kata Nelson merupakan bukti hasil kreativitas dan inovasi kepala desa yang dibangun melalui program unggulan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Program itu dari Kementerian Desa Bidang Pengembangan Kawasan, dan Desa Hutadaa bagian dari desa yang bekerjasama dengan desa lain.

Selain lokasi wisata, fungsi utama embung tersebut, merupakan penampung air untuk area pertanian hortikultura.

“Hari ini bukan saja tempat rekreasi tapi juga menjadikan produksi ikan yang dimanfaatkan pemerintah desa untuk mendatang PAD desa, karena sudah menjadi lokasi kolam pemancingan ikan,” ucap Nelson.

Hadirnya embung ini lanjut Orang Nomor Satu di Kabupaten Gorontalo itu, juga bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya banjir. Bahkan, karena adanya tanggul di sekitaran embung, membuat desa ini bisa sepenuhnya terhindar dari banjir.

Dari sisi wisatanya, Embung Hutadaa ini telah dilengkapi dengan titik swafoto yang menarik. Sekaligus menyiapkan cottage bagi pengunjung, serta disuguhi dengan kuliner khas daerah Gorontalo.

Soal Pendapatan Asli Daerah (PAD) di desa ini, terbilang lumayan fantastis, yakni berkisar pada angka Rp20 Juta rata-rata perbulannya.

“PAD desa, saya mendengar tiap bulan rata-rata hampir 20 juta. Ini berarti desa punya dana untuk mengembangkan desanya. Inilah yang selalu saya dorong untuk seluurh desa terus berinovasi, berkreasi untuk mengembangkan dan membangun desa seperti desa dihutdaa ini,” ungkap Nelson.

Nelsonpun berpesan kepada masyarakat untuk terus dan terus menjaga lingkungan, apalagi masa pandemi ini, kebersihan lingkungan sekitar diutamakan.

“Ayolah kita berkreasi terutama masa pandemi ini. Harus menjaga imun, daya tahan tubuh dan tentunya terus menerapkan protocol kesehatan demi keselamatan kita bersama,” tutup ‘Sang Professor’. (SN07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *