Program BSPS Tahun 2021, Pemkab Gorontalo Bakal Bangun 3000 Unit Mahyani

Limboto-, jika tak ada aral melintang, tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Goropntalo bakal membangun rumah layak huni (Mahyani ), sebanyak 3000 unit melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

“Jadi, tadi sesuai hasil evaluasi program BSPS, Pemerintah Kabupaten Gorontalo di tahun 2021 akan membangun 3000 unit mahyani,” Kata Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, disambangi usai pimpin rapat evaluasi perencanaan program BSPS, Tahun 2020 serta rencana kegiatan tahun 2021, Jumat (08/01/2021) di ruang madani.

Lanjut Nelson, Selain program BSPS, pembangunan mahyani juga ditambah lagi dengan dana alokasi Khusus (DAK), dan dana Kabupaten Gorontalo tahun 2021 serta dana –dana lainnya, sehingga jika dilihat bakal bertambah kurang lebih 3400 unit.

Nelson menambahkan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo lima tahun kemarin sukses membangun rumah mahyani kurang lebih 10. 064 Unit. Dia menjelaskan, di Kabupaten Gorontalo. Sebanarnya, Kata Nelson, masyarakat yang butuh mahyani itu kurang lebih 19 ribuan maka dengan dibangunnya 10 ribu rumah lima tahun kemarin sisanya ada 9 ribuan.

Ia pun menerangkan, karena setiap tahun proyeksi jumlah penduduk bertambah maka dari sisa jumlah itu sudah bisa dipastikan akan bertambah lagi masyarakat penerima mahyani tersebut. proyeksi ketambahan jumlah penduduk ini ditaksir 6 ribuan sehingga jika dilihat lagi lima tahun kedepan lagi ada 15 ribu unit rumah yang akan diupayakan untuk masyarakat tidak mampu.

“Jika 15 ribu lagi yang akan dibangun maka pemerintah mengupayakan 3 ribuan setiap tahunnya dan ini terlihat sudah dimulai tahun 2021 kurang lebih 3400 unit mahyani,” Ungkap Nelson.

Dia menyebutkan, sejak awal dirinya memimpin Kabupaten Gorontalo dalam membangun tak hanya mengandalkan dana APBD saja tetapi mendayagunakan akses –akses lobi sana –sini kementerian bahkan kerjasama luar negeri pun dilakukan.

“Bayangkan saja lima tahun kemarin sesuai RPJMD, saya diberikan tugas setiap tahunnya membangun mahyani 500 unit pertahun dan jika lima tahun berarti 2500 unit, tapi karena dengan mendayagunakan akses –akses yang ada maka capaian rumah ini melampaui bahkan melebihi target hingga 10.064 unit rumah,” Tutur Nelson.

Karena itu, Nelson berharap camat, kades dan dinas terkait untuk terus berkolaborasi dalam rangka pendataan kepada masyarakat penerima bantuan rumah tersebut. “Dinas pemukiman tak hanya melihat dasar data dari desa dan kecamatan akan tetapi melakukan pendataan yang benar di setiap desa, sehingga data penerimapun bisa didapatkan langsung dilapangan,” Harap Nelson.

Dirinya pun berharap peran pendamping sangat dibutuhkan dalam mengevaluasi data penerima bantuan mahyani itu. Sehingga, kalau ini dilakukan maka semua penerima akan diketahui dengan adanya data benar.

Terakhir, Nelson berpesan dalam membangun mahyani harus memperhatikan beberapa aspek sehingga penerima ini puas. “ kualitas rumah harus diperhatikan, kemudian modelnya dan terkahir hasil keranya harus benar,” Tandasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *