Vaksin Untuk Siswa Butuh Pendekatan Khusus

SHARENEWS.ID,Gorut – Wakil Bupati Gorontalo Utara (Wabup Gorut), Thariq Modanggu mengatakan perlu pendekatan khusus bagi siswa atau remaja usia 12 hingga 17 tahun yang akan divaksin. Selain pendekatan lewat guru-guru yang dilakukan secara bertahap, vaksinasi juga perlu disosialisasikan kepada orang tua siswa.

Pasalnya, berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Wabup Thariq di tiga sekolah yang ada di Kecamatan Kwandang, masing-masing SMPN 2, SMPN 4 dan SMPN 5, Senin (30/8) kemarin, ternyata hanya SMPN 2 yang telah siap melaksanakan vaksinasi.

Itu pun hanya 15 siswa yang ikut vaksinasi. Padahal, ada 200 lebih siswa di sekolah tersebut yang tercatat memenuhi syarat umur untuk divaksin.

“Ternyata setelah saya cek, sebagian besar siswa, termasuk di SMPN 4 dan 5 Kwandang itu belum bersedia dan juga belum mendapatkan izin dari orang tua mereka untuk divaksin. Begitu juga di kalangan para siswa itu sendiri, ternyata beragam pendapat muncul dari mereka soal vaksinasi ini,” kata Thariq Modanggu, Selasa (1/9/2021)

Berangkat dari persoalan ini, orang nomor dua di Kabupaten Gorut itu mengatakan, pihaknya telah mengagendakan secara khusus untuk mengundang kembali para orang tua siswa, khusus di ketiga sekolah tersebut secara terpisah di masing-masing sekolah untuk memperoleh sosialisasi dan penjelasan langsung dari petugas-petugas vaksinasi yang berkompeten.

“Sehingga harapan kami, dengan adanya vaksinasi atau sosialisasi itu, para orang tua ini mereka akan bersedia memberikan izin kepada anak-anaknya untuk divaksinasi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Thariq mengatakan, pihaknya mengharapkan kepada kepada tim vaksinator yang akan melakukan sosialisasi agar betul-betul mempersiapkan materi sosialisasi.

“Apalagi sudah mulai terinformasi alasan-alasan penolakan dari orang tua dan juga siswa,” imbuhnya.

Karena itu, menurut Thariq, agar guru-guru tetap memberikan pemahaman kepada para siswa.

Sehingga, bukan hanya orang tua yang diberikan sosialisasi oleh petugas, tapi juga para siswa dengan perlahan dan bertahap diberikan sosialisasi dan pengertian secara terus menerus.

“Tentu ini juga bukan hanya peran sekolah, tapi juga melibatkan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa untuk terlibat bersama-sama melakukan pendekatan-pendekatan agar orang tua dan juga siswa mau divaksin,” tandasnya.(Adv/SN07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *