Prof Arta Sebut Buku Yang Ditulis Oleh Funco Tanipu Mengandung Pesan Moral

Gorontalo – Profesor DR. Arifin Tahir,.M.Si ditunjuk sebagai pembedah dalam kegiatan Diskusi dan bedah Buku yang bertemakan “Mengayuh Di Antara Gelombang (Diskursus Kepemimpinan dan Ikhtiar Membangun UNG”. Jumat, (25/3/2022).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Gorontalo iri tampak dihadiri oleh Rektor UNG Dr. Ir. Eduart Wolok, MT, dan juga penulis buku Funco Tanipu.

Dalam kesempatan tersebut. Arifin Tahir mengawali pembicaraan terhadap buku yang ditulis oleh Funco Tanipu itu bahwa Sepintas buku ini terkesan Fiksi , “Mengayuh di antara Gelombang” tetapi karena ada sub judul di bawahnya Diskursus Kepemimpinan dan Ikhtiar Membangun UNG sehingga buku bergeser menjadi Non Fiksi .

“Diskursus merupakan suatu upaya pengungkapan pemikiran secara sistematis dari penulis terhadap Tokoh dalam buku ini. Bagaimana sang aktor Eduart sebagai Nahkoda kapal yang berlabel UNG dengan seluruh warga civitas mengarungi samudra realitas sebagai penumpang yang saling topang menopang, namun suatu hal yang tidak mungkin di antara penumpang bisa menjadi ancaman seperti ombak besar yang dapat menyebabkan Kapal ini karam ditengah lautan” Ucap Prof. Arifin Tahir.

Lebih lanjut, Profesor yang sering disapa Prof Arta ini pun mengapresiasi kepada penulis Funco Tanipu dan Tarmizi Abas. Sebab, berani mengungkap historis perjuangan yang sekaligus memberi motivasi bagi pembaca bagaimana bersikap dalam menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai cita cita yang diinginkan.

“Mengayuh diantara gelombang menceritakan sosok Eduart di dalam mencapai cita dan cintanya hingga sukses menjadi orang nomor satu di UNG. Kesuksesan ini dicapai tidak semudah membalikkan telapak tangan tetapi melalui perjuangan yang panjang menyusuri gelombang dan tantangan yang sangat dahsyat di tengah samudra realita, tetapi dengan kepiawaiannya sang aktor sebagai nahkoda dibarengi dengan dedikasi yang tinggi serta sifat pantang menyerah tetap tenang mengayuh pelan tapi pasti sehingga bisa sampai pada apa yang menjadi tujuan seperti apa yang kita lihat dan rasakan sekarang” Kata Prof Arta sambil memaknai buku tersebut.

Bahkan, Profesor Arifin Tahir pun terkesan atas tulisan yang ada didalamnya. Dimana, menceritakan kerendahan hati sang aktor dlm memimpin UNG. Dia tidak pernah mengklaim sendiri eksistensi Ung menjadi besar dgn mengabaikan pendahulunya

“Artinya penghormatan terhadap pendahulunya sebagai Founding Father tetap terpelihara dan menjadi prioritas. Ini suatu hal yang luar biasa. Yang sulit kita temui pada karakter pemimpin lain dimana sifat egoistis selalu menjelma dalam perilaku kepemimpinan dan menganggap yang lain tidak punya andil” Imbuhnya lagi.

Namun, meski begitu Prof. Arifin Tahir juga memberi kritikan terhadap buku yang berjudul Mengayuh Di Antara Gelombang (Diskursus Kepemimpinan dan Ikhtiar Membangun UNG” Itu, dalam tulisan yang dirilisnya

Kritik terhadap Buku :

Buku ini luar biasa hanya sayang penerbitan buku ini masih bersifat lokal sehingga penyebaran buku ini pun belum terpublish secara maksimal bahkan di toko-toko buku pun mungkin tidak ada. Sep. Gramedia, Sophie, Toko Pedia dan lain-lain.

Seharusnya buku ini diterbitkan di penerbit Nasional sehingga penyebarannya secara nasional pula. Sehingga di toko buku bisa sederetan dgn buku biografi nasional, BJ Habibie, Nani Wartabone, Yus Badudu, Aloei Saboe, Buku Biografi para rektor, baik rektor ITB, UGM, UI, Unhas dll yang sekarang bisa ditemui secara online Tokopedia maupun Sophie.

Selanjutnya dinilai bahwa Penulis belum mampu merangsang untuk membangun psikologis pembaca sekalipun ada tetapi belum maksimal karena penulis hanya lebih mengandalkan historis ketimbang filosofi apa yang dilakukan oleh sang aktor. Tanpa memaknai secara filosofi aktivitas sang aktor sehingga melahirkan kata bijak yang bisa memotivasi pembaca.

Pada intinya buku relevan untuk dibaca oleh kita semua mengandung banyak pesan moral sebagai motivasi dalam berjuang dan setidaknya menjadi edukasi bagi kita bagaimana menjadi pemimpin yang handal dan dihormati oleh kawan maupun lawan politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *