Anggota PPs Tabongo Diduga Diberhentikan Sepihak, ini Tanggapan Ketua KPU Boalemo

Boalemo – Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Boalemo Asra Djibu merespon cepat terkait status Facebook milik Mega Indah Arif. Dimana pemilik akun ini melontarkan kekecewaan terhadap Panitia Pemilihan Kecamatan Dulupi.

Mega Indah Arif menuturkan bahwa dirinya dipaksa menandatangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari keanggotaan Panitia Pemungutan Suara Desa Tabongo, tanpa diketahui apa penyebabnya.

Menanggapi hal itu, awak media sharenews.id langsung meminta klarifikasi dari Ketua KPU Boalemo.

Asra Djibu saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan, itu dilakukan oleh PPk dan PPs atas dasar menindak lanjuti keinginan dari Mega Indah Arif sendiri.

Dimana sebelumnya Mega Indah Arif sendiri meminta memundurkan dari kepengurusan Panitia Pemungutan Suara Desa Tabongo.

“Yang bersangkutan ini kurang disiplin sedangkan proses tahapan pemilu 2024 sudah mulai berjalan, bahkan sering keluar masuk grup, bahkan tahapan sudah mulai berjalan dirinya hanya keluar daerah tanpa pengetahuan dari ketua PPs dan PPk” Ungkap Asra Djibu.

Bahkan dirinya pernah melontarkan status melalui via WhatsApp dengan ungkapan, “Sapa yang tau b bkeng surat pengunduran diri dari pekerjaan. Mo suruh bekng utiyah”

Lebih lanjut, kata Asra Djibu yang bersangkutan memperalat dirinya sebagai ketua KPU.

“Pernah dia ada pigi entah di Bolmong atau di Bolmong Uki, padahal tahapan sementara berjalan, ketika dihubungi ternyata dia menyampaikan sudah meminta izin kepada saya, padahal tidak pernah” Kata Asra.

Sebelumnya juga, Asra Djibu telah mengundang nya melalui via seluler, namun lagi-lagi dirinya tidak menghadiri undangan itu.

“Ini sudah menumpuk kesalahan-kesalahan bersangkutan, tapi sebelum ini ada surat pernyataan yang bersangkutan telah diundang bahkan dengan surat resmi, tidak serta merta langsung diberikan surat pengunduran diri, intinya PPs membuat pleno itu sesuai permintaan yang bersangkutan sendiri, juga dengan dasar dirinya tidak disiplin, ini sama saja menghambat tahapan, lembaga KPIlU ini lembaga yg terhormat bukan tempat mainan. Jadi kalau org yg mau kerja di kpu adalah orang yang mampuh menjaga marwah kpu.” Tutup Asra Djibu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *