Apa Itu Ovulasi? Simak Penjelasannya

Artikel3443 Dilihat

Apa Itu Ovulasi?

Apakah anda pernah mendengar Apa Itu Ovulasi? Segala hal seputar ovulasi yang harus kamu pahami sejak dini begitu penting dalam kehidupan sehari-hari.

Di kalangan anak-anak kesehatan atau mungkin anak IPA, mungkin kata Ovulasi sudah sering mereka dengar dan tidak asing lagi di telinga mereka. Akan tetapi hal tersebut belum tentu berlaku untuk masyarakat umum atau masyarakat yang tidak memiliki background pendidikan kesehatan atau IPA.

Kata Ovulasi menjadi akrab di kalangan anak kesehatan karena Ovulasi sendiri berhubungan dengan sistem reproduksi yang ada di tubuh manusia. Reproduksi atau perkembangbiakan ini yakni proses biologis yang dilakukan oleh satu individu dengan individu lain untuk memperoleh individu baru.

Dari sepenggal kalimat di atas mungkin kita sudah mulai tau apa itu Ovulasi. Ovulasi sendiri ialah sebuah proses yang terjadi apabila sel telur matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi.

Sangat penting mengetahui kapan masa Ovulasi ini terjadi, terlebih apabila anda termasuk pasangan suami istri yang ingin merencanakan kehamilan atau bahkan ingin menunda kehamilan. Bisa dibilang, pada masa inilah proses kehamilan paling mungkin terjadi. Ovulasi ini juga sering disebut dengan masa subur, maka dengan mengetahui kapan masa Ovulasi terjadi pasangan suami istri bisa saja menunda masa kehamilan dengan tidak melakukan hubungan suami istri pada masa tersebut.

Bagaimana Ovulasi Bisa Terjadi?

Pada masa haid atau menstruasi, ovarium akan menyediakan 15 bahkan sampai 20 sel telur matang pada setiap bulannya. Dari seluruh sel telur itu, akan ada sel telur yang paling matang, sel telur itulah yang nantinya akan dikeluarkan kemudian masuk ke tuba falopi dan dibawa ke rahim. Dengan kata lain, jika ingin kehamilan dapat terjadi maka sel telur ini harus dibuahi oleh sperma.

Sel telur ini memiliki umur yang tidak lama, yakni hanya berkisar 24 jam saja setelah dikeluarkan, berbeda halnya dengan sperma yang dapat bertahan seminggu didalam vagina. Agar peluang terjadinya kehamilan lebih besar, pasangan suami istri dapat melakukan hubungan seks pada 2 hari sebelum ovulasi sampai 5 hari setelah ovulasi.

Kapan Ovulasi Terjadi?

Siklus menstruasi setiap orang berbeda-beda, ada yang sudah terjadwal ada pula yang tidak. Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini dapat terjadi, contohnya stres, kurang tidur bahkan bisa juga dikarenakan penyakit tertentu.

Siklus menstruasi normalnya berkisar pada 25 sampai 30 hari dengan rata-rata siklus di 28 hari. Masa subur ini sendiri bisa terjadi atau dimulai pada hari ke 14 pada masa menstruasi. Dengan kata lain, jika siklus haid anda normal, maka masa subur anda ada pada hari ke 14.

Tanda-tanda Terjadinya Ovulasi

1. Terjadinya Keputihan

Keputihan sendiri merupakan lendir yang ada pada leher rahim yang menandakan bahwa sang wanita sedang berada pada masa suburnya. Tekstur lendir ini akan berubah seiring masa menstruasi anda usai. Lendir akan semakin cair pada masa ovulasi dan saat akan ovulasi, hal ini akan mempermudah sperma masuk ke tuba falopi untuk bertemu dengan sel telur. Lendir yang semakin jernih menjadi pertanda bahwa hari itulah masa subur paling tinggi.

2. Meningkatnya Suhu Basal Tubuh

Ovulasi ini dapat meningkatkan suhu basal tubuh wanita. Subu basal atau suhu tubuh saat istirahat dapat meningkat pada masa ovulasi. Dengan mengetahui kapan suhu basal anda meningkat maka potensi kehamilan bisa lebih besar.

3. Gairah Seks Meningkat

Masa ovulasi dapat diketahui juga melalui gairah seks wanita yang meningkat. Bahkan ada studi yang mengatakan bahwa pada masa ini sebagian wanita merasa dirinya lebih menarik. Apakah anda merasa gairah seks anda sedang meningkat? mungkin anda sedang dalam masa ovulasi.

4. Sakit Perut

Kebanyakan wanita akan merasakan sakit dibagian ovarium atau perut bagian bawah jika mereka dalam masa ovulasi. Bahkan rasa sakit ini tidak hanya dibagian perut saja, ada juga pada salah satu bagian punggung.

Itulah sekilas pembahasan mengenai Ovulasi yang perlu diketahui sejak dini. Semoga artikel ini bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *