Anak Kemarin Sore Menjadi Penentu di Pilkada

Artikel620 Dilihat

Generasi Z dan Generasi Milenial menjadi salah satu kelompok terbesar pemilih Pemilu 2024, Data awal KPU menunjukkan “kekuatan” pemilih muda ini, di mana lebih dari 60 persen pemilih berada di rentang usia gen Z dan milenial (17-39 tahun). Milenial mencapai 290.115 pemilih atau sekitar 33 persen dari total DPT disusul oleh Gen Z dengan jumlah 249.962 atau 28 persen dari jumlah DPT. Generasi ini merupakan pemilih yang lahir antara 1997 hingga 2012. Angka itu ekuivalen dengan 881.206 pemilih, jumlah yang sangat besar tentu saja. Dominasi Gen Z dan milenial ini tentu menjadi perhatian, mengingat generasi ini dikenal sebagai generasi yang aktif dan kritis.

Jika dikaitkan dengan pelaksanaan Pilkada 2024, tentunya peranan dari generasi Z tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan boleh dikatakan bahwa generasi Z akan sangat berpengaruh terhadap kemenangan suara para kontestan Pilkada 2024 nanti. Salah satu alasannya ialah karena jumlah dari generasi Z dan milenial sangat banyak, bisa sampai 60persen dari jumlah penduduk Provinsi Gorontalo. Dengan kekuatan barisan sebesar itu gen Z memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan Pilkada 2024 nanti.

Gen Z dan generasi milenial sendiri merupakan satu kelompok terpisah dari generasi Y, dimana generasi Z lahir dalam rentang tahun 1996 – 2009. Kelompok ini termasuk generasi yang sangat muda dan up to date terhadap informasi yang tersebar di media massa dan internet.
Dari kacamata politik saat ini, partisipasi generasi Z dan milenial sangat mencuri perhatian setiap kandidat politik. Karena intensifikasi terhadap akses informasi dari pemanfaatan teknologi digital (media sosial) membuka ruang untuk mengakses beragam isu secara luas dan cepat.

Selain itu, generasi ini mempunyai karakteristik yang berbeda yaitu menyukai teknologi digital, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan. Tetapi di lain sisi mereka juga memliki kebiasaan kurang baik, seperti lebih senang dengan budaya instan dan kurang peka terhadap isu-isu politik daerah. Karakteristik tersebut berpengaruh terhadap nilai – nilai pandangan dan tujuan hidup termasuk sikap dan cara pandang yang mempengaruhi peran mereka di pilkada 2024.

Kondisi Gen Z dan milenial hari ini sudah cendurung Apolitisdengan isu-isu politik maupun momentum politik karena metode strategi Pendidikan politik yang terlalu kaku dan kolot sehingga sudah tidak relevan lagi dengan karakteristik kaum Gen Z dan milenial.

Hal ini perlu adanya atensi dari partai-partai politik maupun para politikus untuk mengubah strategi ataupun komunikasi politiknya agar selalu relevan dengan zaman. Media digital seperti, facebook, instagram, twitter, youtube, tiktok dan media sosial lainnya adalah aplikasi yang memiliki hubungan erat dengan generasi Z (digital native). Bisa di lihat penggunaan teknologi oleh gen Z, yaitu, sekitar 8,5 jam setiap harinya. Dengan demikian informasi seperti pesan politik seperti kampanye online yang di lakukan oleh para tokoh politik sangat relevan di kelompok ini.

Hanya dengan cara itu para parpol akan relevan dengan perkembangan zaman. Bila tidak, maka parpol akan menjadi aterfak yang ditinggalkan anak-anak muda. Kondisi Gen Z dan milenial hari ini sudah cendurung Apolitik dengan isu-isu politik maupun momentum politik karena metode strategi Pendidikan politik yang terlalu kaku dan kolot sehingga sudah tidak relevan lagi dengan karakteristik kaum Gen Z dan milenial

Akses informasi yang sangat luas jangan sampai membuat Gen Z menjadi gagal paham terhadap perkembangan teknologi terkhususnya dalam bidang media informasi. Dengan majunya teknologi informasi semoga menjadi sarana untuk mencerna pilihan yang baik untuk menjaga marwah demokrasi yang sehat.

Memahami setiap opini dari jejaring media sosial dan membuka ruang diskusi digital yang harmonis. Karena mau tidak mau dan suka tidak suka generasi Z akan menjadi bagian dari demokrasi politik bangsa ini secara berturut-turut.

Memang benar, tidak salah rasanya jika nantinya suara generasi z dan milenial akan dijadikan ladang rebutan bagi setiap peserta pemilu. Namun, dibalik itu semua, setidaknya pemahaman generasi z dalam Pendidikan politik hendaknya juga semakin diasah agar nantinya mereka tidak hanya dimanfaatkan oleh para kandidat untuk memiliki suara yang dimiliki oleh generasi z dan milenial

Sangat disayangkan sekali apabila generasi Z dan milenial dengan jumlahnya yang begitu sangat banyak hanya dimanfaatkan saja tanpa mereka mengetahui untuk apa mereka harus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Pilkada2024. 

Untuk itu, penting rasanya untuk menekankan kembali kepada generasi Z dan milenial agar menambah wawasan tentang dunia politik khususnya pelaksanaan pilkada 2024 nantinya. Karena jika generasi Z dan milenial paham dengan hal yang berkaitan dengan momentum pemilihan kepala daerah, tentu akan menjadi catatan baik sendiri bagi pelaksanaan pilkada2024 karena kebijakan politik yang hadir saat ini akan menentukan arah masa depan daerah Provinsi Gorontalo oleh karenanya Gen Z dan milenial sebagai penerus dari Pembangunan daerah Provinsi Gorontalo harus terlibat aktif untuk menentukan kebijakan-kebijakan Politik di kemudian hari demi masa depan Provinsi Gorontalo yang lebih baik.