Gorontalo – Pemilihan Gubernur Gorontalo tahun ini diprediksi akan diwarnai oleh tingginya angka golongan putih (Golput) di kalangan pendukung setia Prof. Rustam Akili. Para loyalis Prof. Rustam Akili secara tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub Gorontalo mendatang. Keputusan ini diambil sebagai bentuk kekecewaan atas tidak lolosnya Rustam Akili sebagai calon wakil gubernur Gorontalo.
Rustam Akili, yang dikenal luas sebagai figur akademisi dan tokoh masyarakat berpengaruh di Gorontalo, sebelumnya digadang-gadang akan maju dalam kontestasi Pilgub tahun ini. Namun, keadaan yang mengejutkan terjadi ketika Rustam Akili tidak lolos sebagai calon wakil gubernur mendampingiTony Uloli.
Salah satu loyalis Rustam Akili, Ramdan Naue Alumni Universitas Negeri Gorontalo menyampaikan bahwa; “Kami merasa kehilangan sosok pemimpin yang kami yakini mampu membawa perubahan bagi Gorontalo. Ketidakhadiran beliau di Pilgub membuat kami merasa tidak ada lagi pilihan yang sesuai dengan harapan kami.”
Keputusan untuk Golput ini dianggap sebagai bentuk protes terhadap dinamika politik yang terjadi saat ini. Para loyalis merasa bahwa tanpa kehadiran sosok Rustam Akili, tidak ada calon lain yang mampu mewakili aspirasi dan visi yang selama ini mereka perjuangkan.
Meskipun demikian, beberapa pengamat politik lokal mengkhawatirkan bahwa angka Golput yang tinggi ini bisa memengaruhi legitimasi hasil Pilgub Gorontalo. Mereka juga menilai bahwa keputusan para loyalis Rustam Akili ini bisa menjadi cerminan dari kekecewaan masyarakat terhadap proses politik yang berlangsung.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Rustam Akili terkait keputusan para pendukungnya untuk Golput. Namun, keputusan ini sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Gorontalo yang mengikuti perkembangan politik daerah tersebut.
Pemilihan Gubernur Gorontalo sendiri dijadwalkan akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Para calon yang maju dalam Pilgub ini diharapkan dapat menyampaikan visi dan misi yang mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang saat ini merasa kehilangan sosok Rustam Akili sebagai kandidat.