Gorontalo, 19 Januari 2025 – Aktivitas pertambangan ilegal yang kian marak di Kecamatan Wonosari kini menjadi sorotan aktivis setempat. Fian Hamzah aktivis pro lingkungan yang juga lahir dikecamatan wonosari itu mengungkapkan kekhawatiran atas dampak kerusakan lingkungan dan kerugian sosial yang ditimbulkan oleh praktik pertambangan tersebut.
“Saya ini khawatir dengan dampak kerusakan yang akan di alami oleh kecamatan wonosari kedepan. Alat-alat ini beroperasi dengan sangat membabi buta merusak lingkungan dan hutan yang ada”
Fian menilai, harus ada penanganan yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat (Polres) dan Polda. “Pertambangan ilegal yang ada di Wonosari sudah semakin meresahkan. Mereka menggunakan alat berat seperti eksavator untuk menggali dan merusak lingkungan. Kami sudah sangat khawatir dengan dampak jangka panjangnya,”
Menurut fian, selain merusak alam, keberadaan pertambangan ilegal ini juga menimbulkan berbagai masalah sosial, salah satunya dugaan adanya keterlibatan aparat dalam aktivitas ilegal ini. Fian mencurigai adanya bekingan dari oknum-oknum yang berwenang yang seharusnya bertugas untuk menegakkan hukum.
“Semalam saya mendapat informasi dari kawan-kawan, bahwa ada satu alat naik ke lokasi pertambangan yang dikawal oleh oknum aparat. Ini bukan hanya soal kerusakan alam, tapi juga soal keadilan dan penegakan hukum. Saya minta Polres dan Polda untuk menuntaskan masalah ini, saya sebagai masyarakat Wonosari berencana untuk melaporkan masalah ini langsung ke Mabes Polri jika Polres dan Polda tidak mampu menegakan hukum di wilayah kami. Kami tidak ingin Wonosari mengalami nasib yang sama seperti yang terjadi di Pohuwato,” tegasnya.
Fian Hamzah menuntut tindakan tegas dari aparat penegak hukum agar pertambangan ilegal ini segera dihentikan, serta meminta agar pihak berwenang menyelidiki dugaan keterlibatan aparat dalam kegiatan tersebut.