Boalemo – Di tengah kondisi keuangan daerah yang masih penuh ketidakpastian dan belum berjalannya sejumlah program prioritas nasional seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG), keberangkatan rombongan Tim Penggerak PKK Boalemo ke Samarinda menuai sorotan tajam dari masyarakat.
Warga mempertanyakan urgensi kegiatan luar daerah tersebut, terutama saat hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah mengalami pemangkasan anggaran. Padahal, program seperti MBG yang seharusnya menjadi prioritas nasional hingga kini belum juga direalisasikan di Boalemo.
“Katanya anggaran terbatas, tapi masih sempat studi banding ke Samarinda. Sementara MBG saja belum jalan, padahal itu program pusat yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Senin (8/7/2025).
Selain MBG, program lain yang bertujuan mengatasi kemiskinan seperti bantuan langsung tunai (BLT) dan pelatihan kerja juga belum terlihat pelaksanaannya di lapangan.
Lebih dari itu, persoalan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) juga belum mendapat kepastian. Pemerintah daerah disebut masih menunggu pengakomodiran TPP dalam APBD Perubahan 2025, dengan potensi potongan kembali mencapai 30 persen jika kondisi keuangan tak membaik.
“Kalau memang anggaran harus efisien, seharusnya semua pihak juga menahan diri. Jangan ada kesan hanya masyarakat yang diminta bersabar, sementara elit jalan-jalan keluar daerah,” tambah warga itu.
Pemerintah daerah hingga saat ini belum memberikan penjelasan resmi terkait tujuan dan hasil dari kunjungan PKK ke Samarinda tersebut. Sementara masyarakat menunggu komitmen nyata pemerintah dalam menjalankan program-program yang langsung menyentuh kebutuhan dasar rakyat.