Gorontalo, 20 Juni 2025 — Di bawah langit Timur Indonesia yang bersahaja, Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Provinsi Gorontalo menyatakan dengan penuh kesadaran sejarah dan komitmen ideologis: dukungan total untuk Kongres Nasional GMNI ke-XXII yang akan digelar di Bandung — kota perjuangan, kota api.
Ketua DPD GMNI Gorontalo, Ikhsan A. Karim, dalam pernyataan terbukanya menyebutkan bahwa dukungan ini bukan sekadar administratif, melainkan ekspresi dari keyakinan kolektif bahwa masa depan bangsa tak mungkin lahir dari ruang hampa perdebatan, melainkan dari meja-meja kongres yang dipenuhi ide dan cita-cita.
“Kami akan datang ke Kongres bukan membawa ambisi, tapi amanah sejarah. Dari ujung Gorontalo, kami mengirimkan suara anak-anak marhaen kepada pusat medan juang. Bandung bagi kami bukan hanya tempat, ia adalah panggilan.” Sebut Ikhsan A. Karim, Ketua DPD GMNI Gorontalo
DPD GMNI Gorontalo menilai bahwa Kongres kali ini harus menjadi ruang kontemplasi dan konsolidasi. Di tengah iklim bangsa yang makin dipenuhi kebisingan digital dan letihnya nalar publik, GMNI ditantang untuk tidak sekadar hidup, tetapi menghidupi ideologi bangsa dengan keberanian dan kesetiaan.
Dalam semangat itu, Ikhsan A. Karim mengutip pesan Bung Karno saat pidato di Bandung tahun 1955:
“Berjaya atau tidaknya perjuangan kita, sangat bergantung kepada api dalam dada tiap pemuda.”
Bandung yang akan menjadi tempat terselenggaranya Kongres GMNI XXII, bukanlah sekadar titik di peta. Di sana pernah dikumandangkan Konferensi Asia-Afrika. Di sana pernah ditempa semangat perlawanan terhadap penjajahan. Maka, bagi GMNI, kembali ke Bandung berarti kembali ke akar-akar perjuangan nasionalis yang progresif, revolusioner, dan berdarah marhaen.
DPD GMNI Gorontalo menyatakan tekad bulat untuk:
- Menjaga marwah kongres sebagai ruang demokrasi ideologis.
- Mendorong kader-kader terbaik bangsa untuk tampil sebagai pemimpin yang jujur secara intelektual dan tajam secara moral.
- Memperbarui komitmen terhadap Marhaenisme yang hidup dan berpihak.
“Kami akan datang ke Kongres bukan hanya membawa nama kami, tapi membawa nama-nama yang tak sempat bicara: nelayan kecil di Teluk Tomini, petani Jagung di Limboto, buruh lepas di Bone Bolango, serta penambang rakyat di Pohuwato. Mereka yang marhaen, adalah alasan kami tetap setia pada GMNI.” Jelas Ikhsan A. Karim
Akhirnya, DPD GMNI Gorontalo mengajak seluruh elemen GMNI se-Indonesia untuk menjadikan Kongres ini bukan hanya ajang memilih, tapi momentum menyusun ulang arah sejarah, menjahit kembali robekan-robekan persatuan, dan menyalakan lentera pemikiran nasional yang berpijak pada tanah rakyat. GMNI Se-indonesia wajib melawan terhadap segala bentuk intervensi yang silih berganti datang dari elit partai politik.
GMNI Jaya…!
Marhaen Menang…!
Email : dpdgmnigorontalo@gmail.com