BOALEMO – Aktivis muda asal Kabupaten Boalemo, Sahril Tialo, angkat bicara terkait dugaan praktik monopoli dalam pengadaan alat kesehatan (alkes) senilai Rp50,9 miliar yang mencuat di daerahnya.
Dalam pernyataannya, Sahril menyampaikan keprihatinan mendalam atas indikasi tidak transparannya pengadaan tersebut. Ia menilai, jika benar terdapat praktik yang tertutup dan hanya menguntungkan segelintir pihak, maka hal ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kepentingan masyarakat luas.
“Sebagai daerah yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, dugaan penyalahgunaan anggaran publik ini sangat disayangkan,” ujar Sahril, Minggu (6/7/2025).
Ia juga menilai bahwa jika persoalan ini dibiarkan tanpa pengusutan serius, maka hal itu akan menjadi preseden buruk bagi tata kelola keuangan daerah di masa depan. Oleh karena itu, ia menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang telah diambil oleh Aliansi Gerak yang lebih dahulu menyuarakan persoalan tersebut.
“Saya mendesak aparat penegak hukum, baik Polda Gorontalo maupun Kejati Gorontalo, untuk segera turun tangan dan mengusut tuntas dugaan kasus ini tanpa pandang bulu,” tambahnya.
Sahril juga menegaskan bahwa peran masyarakat sipil, khususnya generasi muda, sangat penting dalam menjaga nilai-nilai demokrasi. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda dan mahasiswa di Boalemo, untuk terlibat aktif dalam mengawal proses hukum kasus tersebut.
“Kontrol sosial dari publik adalah fondasi utama dalam sistem demokrasi. Mari kita bersama-sama mengawasi dan menuntut penegakan hukum yang adil dan transparan,” tegasnya.