Gorontalo – Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili, menegaskan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober tidak boleh dimaknai hanya sebagai seremonial belaka. Menurutnya, momen ini merupakan tonggak sejarah yang harus terus ditanamkan dalam hati generasi bangsa.
“Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya soal upacara, penghormatan, dan pembacaan ikrar semata. Lebih dari itu, ini adalah momentum untuk mengingat betapa sakti dan kokohnya Pancasila dalam membebaskan bangsa dari rongrongan, khususnya pada peristiwa G30S/PKI,” ungkap Thomas Mopili usai mengikuti upacara peringatan, Rabu (1/10/2025).
Thomas menjelaskan, sejarah mencatat bagaimana bangsa Indonesia mampu memberantas gerakan yang mencoba merongrong pemerintahan kala itu. Spirit perjuangan itulah, kata dia, yang harus diwariskan kepada generasi penerus.
“Lewat peringatan ini, kita sampaikan pesan kepada generasi setelah kita, bahwa Pancasila adalah dasar yang kokoh untuk menjaga persatuan. Di Gorontalo sendiri, peringatan Hari Kesaktian Pancasila di era Pak Gusnar Ismail pernah menjadi tonggak perjuangan baru masyarakat. Itu harus kita teruskan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Thomas berharap momentum ini dapat memperkuat langkah bangsa Indonesia menghadapi tantangan ke depan. Ia menekankan bahwa perjuangan harus dijalankan dengan tegak lurus agar selalu mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Kalau perjuangan itu lurus dan berdasarkan kebenaran, Insyaallah Tuhan akan senantiasa memberikan kekuatan dan perlindungan. Itulah makna kesaktian Pancasila yang harus kita tanamkan di hati setiap generasi,” tutupnya.