Gorontalo—Peringatan satu tahun pengabdian DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024–2029 menjadi ajang refleksi dan peringatan keras soal integritas bagi para wakil rakyat.
Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Idrus Thomas Mopili, dalam sambutannya menegaskan, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) perdana DPRD bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk mengintrospeksi kinerja dan menjaga komitmen moral sebagai wakil rakyat.
“Ini bukan hanya perayaan, tapi saatnya kita jujur menakar diri. Apakah setahun ini kita sudah betul-betul bekerja untuk rakyat, atau justru sibuk dengan kepentingan pribadi dan keluarga,” ujar Thomas dengan nada reflektif, Senin (9/9/2025).
Thomas menegaskan, kejujuran dan integritas adalah fondasi utama dalam menjalankan amanah rakyat. Ia mengingatkan agar para anggota DPRD tak terlena dengan kekuasaan, sebab jabatan hanyalah sementara dan harus dipertanggungjawabkan, tidak hanya di forum resmi, tetapi juga di hadapan masyarakat dan Tuhan.
“Perjalanan setahun ini tidak mudah. Banyak godaan dan ujian integritas. Kalau tidak hati-hati, bisa terjerumus. Kita sudah lihat ada anggota dewan di luar sana yang akhirnya memakai rompi oranye. Kita tidak ingin itu terjadi di Gorontalo,” tegasnya di hadapan seluruh peserta upacara HUT DPRD.
Dalam sambutannya, Thomas juga mengingatkan agar fungsi kontrol DPRD terhadap pemerintah dijalankan dengan bijak dan membangun. Kritik, menurutnya, harus lahir dari niat baik untuk memperbaiki arah kebijakan, bukan menjatuhkan.
“Kritik yang tulus akan memperkuat hubungan antara legislatif dan eksekutif. Kita ingin DPRD menjadi jembatan aspirasi rakyat, bukan tembok yang memisahkan,” katanya.
Thomas menutup pidatonya dengan ajakan untuk menjadikan momentum setahun pengabdian ini sebagai awal dari budaya introspeksi dan perbaikan di tubuh DPRD.
“Mari jadikan ulang tahun ini sebagai titik awal kebangkitan. Yang baik kita lanjutkan, yang kurang kita benahi. Hanya dengan cara itu DPRD bisa tetap dipercaya dan relevan di mata rakyat,” pungkasnya.






