Komisi III DPRD Provinsi Kunjungi Kecamatan Tibawa, Bahas Solusi Relokasi Rumah Warga Terdampak Pembangunan Jembatan

Gorontalo – Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan kerja ke Kantor Camat Tibawa, Selasa (3/6/2025), guna mencari solusi atas permasalahan rumah warga yang terdampak pembangunan Jembatan Topolo di Desa Datahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.

Kunjungan ini diterima langsung oleh Camat Tibawa dan Kepala Desa Datahu. Dalam pertemuan tersebut, Komisi III membahas nasib rumah milik warga bernama Udin, yang terdampak langsung proyek strategis tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, Espin Tulie, menyampaikan bahwa dari hasil pertemuan, pihaknya bersama pemerintah kecamatan dan desa telah menemukan beberapa opsi solusi untuk relokasi rumah Udin.

“Alhamdulillah, dari pertemuan tadi sudah ada solusi. Solusi pertama adalah tanah milik keluarga Udin yang berada di wilayah Ambarawa, dan itu sudah dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat tanah,” ujar Espin kepada wartawan usai pertemuan.

Namun demikian, Espin menambahkan bahwa jika nantinya tanah di Ambarawa tidak memenuhi persyaratan, ada opsi kedua yang bisa dipertimbangkan. “Alternatif kedua yaitu tanah bengko yang ditawarkan oleh kepala desa. Lokasi ini bisa digunakan jika tanah di Ambarawa ternyata tidak bersertifikat. Tapi, tentu hal ini masih akan dimusyawarahkan lebih lanjut dengan BPD dan masyarakat Desa Datahu,” jelasnya.

Adapun opsi ketiga, Espin menyebutkan bahwa tersedia tanah milik Hak Guna Usaha (HGU), namun pemanfaatannya perlu izin dari pemerintah daerah terlebih dahulu.

Selain membahas relokasi, dalam kunjungan tersebut sejumlah anggota Komisi III juga memberikan bantuan kepada Udin. Bantuan tersebut berupa uang tunai, aspirasi berupa hewan ternak sapi, serta dukungan untuk kegiatan gotong royong pembangunan rumah hingga tuntas.

“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban Pak Udin dan keluarganya, serta proses relokasi bisa segera dilakukan dengan lancar,” kata Espin.

Pembangunan Jembatan Topolo sendiri merupakan proyek strategis yang bertujuan meningkatkan konektivitas antarwilayah, namun di sisi lain juga menuntut perhatian terhadap warga yang terdampak langsung.