Boalemo, – Manajer sekaligus pelatih Dulupi FC, Ansar M. Saidi, mengaku kecewa dan mempertanyakan keputusan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Boalemo terkait sanksi terhadap timnya dalam turnamen sepak bola usia 20 tahun yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT desa.
Dalam keterangan kepada wartawan, Ansar menyebut bahwa putusan Askab Boalemo yang memberikan sanksi kepada salah satu pemain Dulupi FC berupa larangan bermain selama enam bulan karena dugaan manipulasi tahun kelahiran, serta pencabutan kemenangan Dulupi FC atas Lahumbo FC (kemenangan dibalik), merupakan keputusan yang dinilai tidak objektif dan tidak bijaksana.
“Kegiatan ini sebenarnya bertujuan untuk memeriahkan HUT desa dan menarik animo masyarakat. Tapi keputusan Askab membuat kami merasa dianaktirikan,” ujar Ansar, Senin, (23/6/2025).
Waktu Banding Dinilai Tidak Wajar
Ansar juga mempertanyakan proses banding yang menurutnya berlangsung tergesa-gesa. Dulupi FC hanya diberikan waktu 2×24 jam untuk mengajukan banding tanpa ada konfirmasi resmi dari panitia maupun hasil administrasi pertandingan.
“Kami sudah ajukan banding ke Asprov Gorontalo, dan mereka menyatakan keputusan akhir diserahkan kembali ke Askab. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut, dengan alasan masa jabatan Ketua Askab sudah berakhir,” jelasnya.
Menurut Ansar, Asprov bahkan telah memberikan arahan agar menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Askab untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun hingga saat ini, Askab Boalemo belum merespons secara resmi.
“Ada apa dengan sepak bola Dulupi? Kenapa kami seperti dianaktirikan oleh Askab?,” tanyanya.
Tiga Usulan Solusi dari Manajemen Dulupi FC
Manajer Dulupi FC menyebut pihaknya telah menyampaikan beberapa solusi untuk menyelesaikan polemik ini secara adil, antara lain:
1. Pertandingan ulang dilakukan dengan klub-klub yang dirugikan pada putaran pertama.
2. Pertandingan ulang khusus melawan Lahumbo FC tanpa keikutsertaan pemain yang disanksi.
3. Dulupi FC menerima sanksi untuk pemain tersebut, namun tim Lahumbo tetap dianggap kalah, ssehingfa kedua tim tidak diikutsertakan dalam pertandingan sepak bola Dulupi Cup U21.
Namun, ketiga opsi tersebut tidak mendapat respons dari Askab Boalemo meski Ansar mengaku telah bertemu langsung dengan Ketua Askab dan Ketua Asprov.
Latar Belakang Kasus
Kasus ini bermula dari protes yang dilayangkan pihak Lahumbo FC terkait dugaan manipulasi data pemain transfer Dulupi FC. Askab Boalemo kemudian memanggil manajer Dulupi dan menjatuhkan sanksi tanpa proses klarifikasi yang dinilai cukup oleh pihak Dulupi.
Situasi ini menimbulkan polemik dan berujung pada ketidakjelasan keputusan akhir karena kekosongan kepemimpinan di tubuh Askab.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Askab Boalemo belum memberikan keterangan resmi atas polemik yang berkembang.