Pandang Enteng Pemda Terhadap DPRD Boalemo, Anggaran Media Raib
Boalemo – Raibnya anggaran media di DPRD Kabupaten Boalemo kembali menjadi sorotan. Hilangnya anggaran yang semestinya dialokasikan untuk publikasi kegiatan legislatif ini dinilai sebagai bentuk pandang enteng pemerintah daerah (Pemda) terhadap DPRD.
Ketua Komisi I DPRD Boalemo, Helmi Rasyid, dalam pernyataannya sebelumnya, menegaskan bahwa langkah Pemda yang mencoret anggaran tersebut merupakan bentuk intervensi yang mencederai independensi DPRD sebagai lembaga politik yang juga dipilih oleh rakyat.
“Ini jelas intervensi eksekutif terhadap legislatif. Anggaran yang seharusnya dikelola oleh DPRD justru diatur-atur oleh pihak eksekutif. Ini mencerminkan sikap Pemda yang tidak menghargai keberadaan DPRD sebagai lembaga independen,” tegas Helmi.
Lebih jauh, Helmi menilai bahwa langkah Pemda tersebut bukan hanya melemahkan fungsi DPRD dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, tetapi juga menunjukkan adanya upaya untuk menutup akses publik terhadap berbagai kegiatan dan kebijakan yang diambil oleh wakil rakyat.
“Dengan dihilangkannya anggaran media DPRD, ini bisa diartikan sebagai upaya menutup segala informasi dari DPRD Boalemo agar tidak sampai ke masyarakat. Padahal, transparansi informasi adalah bagian dari prinsip demokrasi yang harus dijaga,” tambahnya.
Polemik ini pun menuai reaksi keras dari berbagai pihak yang menilai bahwa DPRD tidak boleh diperlakukan sebagai lembaga di bawah kendali eksekutif. Sejumlah anggota DPRD Boalemo disebut tengah mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk menyikapi hal ini, termasuk melakukan pembahasan lebih lanjut agar hak DPRD dalam mengelola anggaran sendiri tetap terjaga.