BOALEMO – Pembongkaran Tugu Jagung yang terletak di pusat Kabupaten Boalemo, Gorontalo, oleh Pemerintah Daerah setempat menuai kritik dari berbagai pihak. Tugu yang selama ini menjadi ikon Boalemo tersebut dianggap memiliki nilai sejarah dan simbolis bagi masyarakat.
Mantan Wakil Bupati sekaligus mantan Bupati Boalemo, Anas Jusuf, turut angkat bicara terkait hal tersebut. Ia mengaku prihatin dengan langkah pembongkaran yang dilakukan pemerintah saat ini.
Menurut Anas, Tugu Jagung dibangun pada masa pemerintahannya bersama Bupati saat itu, Darwis Moridu, sebagai simbol kekayaan alam Boalemo, khususnya di sektor pertanian jagung.
“Saya mendukung pembangunan yang sementara dan akan dilakukan pemerintahan PAHAM, termasuk pengadaan videotron yang tentu saja sangat dibutuhkan dalam rangka mempromosikan program-progrqm Pemerintahan termasuk promosi UMKM , obyek wisata dan usaha-usaha lainnya. Tapi seharusnya tidak dengan menghilangkan simbol yang dibangun sebelumnya,” kata Anas kepada wartawan, Sabtu (8/6/2025).
Anas menilai, keberadaan Tugu Jagung tidak hanya sebagai elemen estetika kota, melainkan juga bagian dari identitas pertanian Boalemo yang telah diakui secara nasional.
Ia mencontohkan, kehadiran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Pelabuhan Tilamuta, Boalemo, pada 30 September 2021 lalu dalam peluncuran pengiriman 23.000 ton jagung antar pulau.
Tak hanya itu, Menteri Pertanian juga sempat mengunjungi Boalemo dalam rangka panen raya di Desa Bolihuto, Kecamatan Botumoito, pada 4 Mei 2018.
“Jagung adalah komoditas andalan Boalemo. Tugu itu dibangun sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras petani kita,” ujar Anas.
Ia berharap, upaya memperindah ibu kota dapat dilakukan tanpa mengorbankan warisan pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan videotron tanpa harus merobohkan tugu yang telah menjadi simbol masyarakat.
“Penataan bisa lebih indah dan merata jika dilakukan dengan mempertimbangkan nilai historis dan kultural yang ada,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Boalemo terkait alasan pembongkaran tugu tersebut.