GORUT, ShareNews.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) membuka kegiatan pelatihan kader teknis desa, dalam rangka penyusunan desan dan RAB, tingkat Kecamatan Sumalata, Jumat (11/9/2020).
Digelar di Hotel Grand City, Kota Gorontalo, pelatihan ini diikuti oleh para kader teknis desa, dan dihadiri oleh seluruh sekretaris desa, dan kepala desa se-Kecamatan Tomilito.
“Ini merupakan satu kemajuan di tingkat kecamatan, dengan melakukan pelatihan untuk para aparat yang ada di desa,” kata Sekda Ridwan.
Panglima ASN mengungkapkan, setiap perencanaan anggaran biaya harus dimulai dengan baik dari tingkat desa. Sehingganya, pelatihan ini diharapkan dapat diikuti dengan sungguh-sungguh, agar dapat menutupi setiap celah kelemahan yang ada di daerah.
“Memang, yang menjadi kelemahan kita dalam hal perencanaan itu, berada di tingkat desa. Nah, dengan pelatihan yang dilaksanakan di setiap kecamatan maka akan menambah pengalaman yang dapat menunjang aparat desa untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, misalnya melakukan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dan monitoring,” jelasnya.
Sekda menilai, penyusunan desain dan RAB bukan merupakan tugas yang berat, jika aparat teknisnya disuguhkan dengan pengalaman dan ilmu-ilmu bermanfaat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Penyusunan Desain RAB itu kan, tidak berat-berat amat, apalagi kalau sudah hari-hari dikerjakan. Saya yakin, mereka sudah tahu soal itu, tinggal teknisnya saja yang perlu diberikan muatan-muatan, agar dalam pelaksanaan mereka (aparat desa) benar-benar mengacu dan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan,” tukasnya.
Sekda Millennial itu juga yakin, setiap aparat teknis desa memiliki potensi yang baik. Asalkan, diikuti dengan semangat bekerja dan belajar selama bertugas.
“Potensi aparat desa sebenarnya sudah bagus, karena memang aturan perundang-undangan sudah menggariskan dan menggariskan bahwa dalam merekrut mereka itu, minimal SMA. Bahkan, mereka diberikan ruang juga untuk melanjutkan kuliah. Banyak juga dari mereka yang sudah kuliah sambil kerja. Saya kira itu yang menjadi harapan pemerintah. Jadi, disamping mereka bekerja, mereka juga menambah ilmu di bangku perkuliahan,” pungkasnya.
Meski begitu, Ridwan mengapresiasi sekaligus memovitasi para kader teknis desa ini, karena telah sepenuh hati mengabdikan diri demi kepentingan masyarakat.
“Meskipun hanya SMA saja tidak jadi masalah, asalkan sering-sering melakukan pelatihan seperti ini,” pungkasnya. (SN07)