Gorontalo, – Dari 38 Provinsi yang tersebar di indonesia Provinsi Gorontalo mencatatkan diri sebagai daerah dengan tingkat depresi tertinggi. Berdasarkan data terbaru, Gorontalo memiliki prevalensi depresi sebesar 10,3 poin, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 6,1 poin. (23/7/2024).
“Prevalensi depresi di Gorontalo mencapai 10,3 poin, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 6,1 poin,” ungkap Irfan, seorang praktisi kesehatan di Provinsi Gorontalo.
Ia menambahkan karena populasi provinsi Gorontalo yang hanya didiami penduduk sekitar1,2 juta jiwa, tapi mengakomodir poin 1,3 prevalensi depresi yang tinggi di indonesia ini, sangat mengkhwatirkan.
Irfan juga berharap bahwa kesehatan mental dapat menjadi bagian dari regulasi pencegahan dan pelayanan kesehatan di Gorontalo.
“Oleh karena itu, kami berharap agar kesehatan mental turut menjadi bagian dari regulasi pencegahan dan pelayanan kesehatannya,” tambahnya.
Turut terungkap dalam rapat finalisasi itu, bahwa fenomena korban bunuh diri yang terjadi beberapa waktu lalu, di sejumlah wilayah se-Provinsi Gorontalo, di duga karena faktor depresi.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan prevalensi depresi di Gorontalo dapat ditekan dan masyarakat dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Pansus Raperda PKD, Espin Tulie yang memimpin rapat finaliasi Ranperda PKD dan jajaran Pansusnya, menegaskan, pihaknya akan menseiusi informasi tersebut.
“Ranperda PKD ini, adalah usul inisiatif dari DPRD dan mendesak serta dibutuhkan, maka dari itu akan kami seriusi.” Jamin anggota pansus Ranperda PKD, Hamid Kuna.