Boalemo – Warga Dusun Modini, Desa Piloliyanga, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, dibuat geram oleh kerusakan jalan aspal yang diduga disebabkan oleh aktivitas alat berat jenis excavator.
Warga menyebut, alat berat tersebut masuk ke wilayah dusun tanpa pemberitahuan atau izin, dan melintasi jalan yang baru selesai diperbaiki dua tahun lalu. Akibatnya, aspal yang masih tergolong baru itu mengalami kerusakan parah di beberapa titik.
“Jalan ini baru diperbaiki dua tahun lalu, kami sangat bersyukur waktu itu karena akhirnya akses kami menjadi lebih layak dan bisa dilewati motor maupun mobil,” ujar salah satu warga, Jery Djufri, Kamis (26/6/2025).
Menurut Jery, kondisi jalan tersebut sebelumnya rusak selama bertahun-tahun dan menjadi salah satu keluhan utama warga karena menyulitkan akses keluar-masuk dusun, terutama saat musim hujan.
“Kalau sekarang rusak lagi karena alat berat, kami jelas kecewa. Yang bikin kesal, pelaku tidak bertanggung jawab dan tidak ada itikad untuk memperbaiki,” tambahnya.
Ia mengaku khawatir, jika dibiarkan tanpa perbaikan, kerusakan jalan akan semakin parah dan kembali menyulitkan aktivitas warga.
“Kalau dibiarkan, ini bisa makin parah. Padahal kami baru saja menikmati jalan yang bagus. Dulu bahkan motor pun susah lewat,” tegasnya.
Warga lainnya juga menyuarakan hal yang sama. Mereka mempertanyakan siapa yang mengizinkan alat berat itu melintas di jalan lingkungan yang notabene bukan jalur proyek terbuka atau jalan kabupaten.
“Kami tidak tahu alat berat itu milik siapa dan apa tujuannya masuk ke dusun. Tapi yang jelas, kerusakan ini harus dipertanggungjawabkan,” ujar seorang tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah desa maupun pemilik alat berat terkait insiden tersebut. Warga berharap ada respons cepat dari pihak berwenang untuk menindaklanjuti kerusakan ini dan memastikan hal serupa tidak terulang kembali.
“Kami harap ada kejelasan dan tindakan nyata. Jangan sampai masyarakat terus jadi korban karena kelalaian oknum yang tidak peduli dengan fasilitas umum,” tutup Jery Djufri.