SHARENEWS.ID,Gorut- Pasca penetapan kabupaten/kota sebagai lokus 2022 yang akan menguatkan upaya konvergensi percepatan penurunan stunting, Senin ( 24/5/2021), bertempat di Aula Tinepo, Kantor Bupati Gorut, Pemerintah Kabupaten Gorut, dalam hal ini Bupati Gorut, Indra Yasin mengikuti webinar sosialisasi arah kebijakan DAK, DID dan APBD tahun 2022. Hal ini ini juga menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk dapat mengintegrasikan berbagai dukungan pembiayaan. Menurut Indra Yasin, salah satu strateginya adalah pemerintah daerah akan memperkuat koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah, dan desa.
“Karena tentu kalau tanpa koordinasi dan konsolidasi, kita akan sulit mewujudkan apa yang menjadi target dan tujuan pemerintah menurunkan stunting,” Kata Bupati Indra Yasin.
Konvergensi Kata Indra Yasin merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas. Dalam upaya menurunkan stunting, Pemkab Gorut kata Indra, selama ini, terus menyiapkan dan menjalankan strategi secara terukur lewat program inovasi yang dicanangkan.
“Kita sejak 2017 sudah menyiapkan program Gemar Ceting (Gerakan Masyarakat Cegah Stunting). Di dalamnya, masyarakat di edukasi bagaimana cara mencegah stunting. Tidak hanya itu, kita juga ada program pemberian makanan tambahan bagi bayi, dengan harapan dapat menaikkan atau bahkan memperbaiki gizi anak yang tentu berujung pada pencegahan terjadinya stunting,” Ujar Bupati.
“Saya pun telah mewajibkan setiap ibu menyusui dapat menyusukan anaknya dengan ASI hingga 2 tahun. Dengan begitu, pola asupan anak dapat terjaga dan tentu gizinya ikut terjaga,” sambung Bupati.
Seperti diketahui, sebelumnya, dalam sosialisasi tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah daerah menyiapkan dana senilai Rp40,33 triliun untuk mengatasi masalah stunting atau gizi kronis pada anak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Jumlahnya meningkat tipis dari Rp39,8 triliun pada APBN 2020.
“Kami berharap anggaran yang besar tentu menghasilkan manfaat nyata dan signifikan dalam mengurangi stunting bagi anak-anak Indonesia,” Tandasnya.(Adv/SN07)