Direktur Baru Boalemo di Tengah Tunggakan dan Kekacauan Layanan RSCG

BOALEMO — Lingkar sorotan tertuju pada pergantian jabatan Direktur di RSUD drg. Clara Hadijah Gobel (RSCG) Kabupaten Boalemo. Jabatan yang sebelumnya dijabat oleh dr. Rahmawaty Dai kini diambil alih oleh dr. Wahyudin Dangkua, Sp.PD. Tetapi di balik serimonial pergantian itu, banyak pertanyaan internal dan eksternal yang belum terjawab.

🔍 Masalah yang Belum Tuntas

  • Jasa medis BPJS dari Januari 2025 belum dibayarkan, menimbulkan beban pada staf medis dan administratif RSUD.
  • Jasa medis untuk pasien non-BPJS mencatat tunggakan sampai tiga tahun terakhir. Mengingat angka ini sudah menumpuk sejak 2022, ketidakjelasan penyelesaiannya semakin memperparah situasi.

Staff internal menyebut, “Jika direktur baru hanya menggantikan figur tanpa komitmen penyelesaian, kondisi justru bisa lebih buruk.”

Tantangan Layanan Pelayanan

Masih banyak keluhan tentang antrean panjang, keterbatasan obat, dan fasilitas dasar yang belum memadai. Hal ini menunjukkan masih tingginya kebutuhan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Boalemo.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Kini, publik Boalemo menaruh harapan besar pada dr. Wahyudin Dangkua, Sp.PD. Apakah beliau mampu menuntaskan masalah yang terjadi sebelumnya? Dapatkah ia mempercepat pencairan jasa medis BPJS dan non-BPJS? Dan yang tak kalah penting, bisakah ia mengangkat mutu pelayanan rumah sakit ke tingkat lebih baik?

Perhatian masyarakat tidak hanya tertuju pada figur pengganti, melainkan pada orientasi tindakan yang diambil serta kemampuan menjalankan transparansi dan akuntabilitas manajemen. Langkah nyata seperti pembayaran lebih cepat, perbaikan antrean, ketersediaan obat, serta peningkatan fasilitas dinanti sebagai jawaban atas keraguan yang tersisa.