SHARENEWS.ID Limboto,- Sejak menjadi Bupati Gorontalo tahun 2016 silam, Nelson Pomalingo terus membuka kran bagi investor. Hal ini dilakukan guna mendukung dan mempercepat pembangunan yang ada di Kabupaten Gorontalo tidak harus mengandalkan anggaran APBD maupun APBN. Bahkan, detik-detik terkahir masa jabatannya sang professor itu menggandeng kemitraan partnership guna mendukung project Green Climate Fund. Bertempat di kantor sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL),Jakarta Selatan, Kamis (04/02/2021),orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo tersebut di undang khusus dalam Pertemuan strategis konsersium dengan kemitraan dan memberikan arahan kebijakan dan dukungan Kabupaten Gorontalo dalam mendorong terwujudnya program pengembangan zona strategis pertanian terintegrasi di Kabupaten Gorontalo.
Kepala Bappeda Kabupaten Gorontalo Cokro Katili mengatakan, pertemuan itu dalam rangka pengajuan proposal bantuan terhadap Green Climate Fund (GCF). Kabupaten Gorontalo menjadi salah satu objek dari konsorsium NJO Nasional yang dipolopori oleh Yayasan Rumah Energi, dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan beberapa konsorsium NJO. “ Kita difasilitasi untuk mendapatkan bantuan khususnya bidang pertanian terpadu yang rendah karbon. Nah, tadi kita rapat bersama dengan konsorsium itu, pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan pihak kemitraan Partnership yang dipercayakan oleh GCF untuk meneliti proposal kita,” Kata Cokro melalui sambungan telefon, seusai mendampingi Bupati Nelson dalam pertemuan tersebut.
Dari pihak kemitraan, kata cokro hadir pak laode syarif sebagai senior afseiser, dari kemitraan serta beberapa pejabat kemitraan. “ Hasilnya pembicaraan tadi dari pihak kemitraan yang mewakili GCF setuju dengan profosal ini dan mereka akan suffort untuk dimasuk ke GCF yang berpusat di soul korea selatan.
Sesuai mekanisme dari pihak GCF sendiri, kita akan berusaha pada pertengahan tahun 2021 ini sudah implementasi, tetapi dikarenakan masih kondisi pandemi covid, keumungkinan diakhir tahun. GCF hanya melakukan dua kali rapat persetujuan, pada pertengahan tahun dan di akhir tahun” Karena masih kondisi pandemic covid -19, kemungkinan akhir tahun,jadi secara implementasi akhir tahun dan nantinya core yang kita pilih nanti ada di bidang pertanian, perternakan, dan perkebunan yang akan berfokus pada komoditi kelapa,” Pungkas Cokro.
Terpisah kepala bagian kerjasama Global Setda Kabupaten Gorontalo, Viktor Asiku menambahkan, pada pertemuan itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo diterima langsung oleh direktur eksekutif kemitraan partnership Laode Muh Syarif yang juga selaku mantan wakil ketua KPK.
“ Beliau ( Pak Laode Muh Syarif), siap mendukung dan turut serta dalam project pertanian dan peternakan yang rendah karbon,” Tutur Viktor.
Pertemuan tadi itu, lanjut Dia, adalah merupakan pertemuan pertama dengan kemitraan dalam rangka memberikan komitmen dari kepala daerah kepada kemitraan Partnership untuk mendukung project CSF yang dari tahun 2019 diajukan ke lembaga Green Climate Fund. “Ini sudah masuk tahap lima, ada enam tahap yang dipersayatkan dan alhamndulillah Kabupaten Gorontalo sudah masuk empat tahap jalankan, ini sudah masuk tahap lima dan kita minta dukungan kemitraan dari Partnership,” papar Viktor.
Kemitraan Partnership itu, direktur eksekutif nya Pak Laode Muh Syarif. Beliau Pak Laode Muh Syarif sangat senang dengan komitmen yang disampaikan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.
“ Nilai Project yang kita tawarkan senilai dengan usulan project sebesar 16 juta USD,” Tandasnya.
Seperti diketahui, Pada tahun 2020, Kabupaten Gorontalo bersama dengan 4 (empat) organisasi anggota konsorsium lainnya yang terdiri dari Yayasan Rumah Energi, Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Conservation Strategic Fund (CSF) dan PT Krambil Ijo telah secara bersama-sama menyerahkan Nota Konsep Proyek Bersama (Joint Project Concept Note/PCN) kepada Kemitraaan (Partnership for Governance Reform)selaku salah satu Accredited Entity Green Climate Fund. Proposal bersama dengan judul “Reducing Emissions Through Strategic Agriculture Zone in Gorontalo District” ini merupakan inisiatif 5 (lima) anggota konsorsium yang bertujuan untuk mendorong pengembangan Zona Strategis Pertanian Terintegrasi yang rendah karbon di Kabupaten Gorontalo. Dengan resminya Kemitraan sebagai AE GCF pada bulan Desember 2020.