Kabupaten Boalemo Usulkan Bubur Sada sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Jakarta — Pemerintah Kabupaten Boalemo melalui Dinas Pendidikan, Bidang Kebudayaan, turut ambil bagian dalam pelaksanaan Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia tahun 2025 yang digelar di Ballroom Hotel Sutasoma, Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Kegiatan nasional yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh para maestro, pemerhati budaya, serta dinas kebudayaan dari seluruh provinsi di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Kabupaten Boalemo mengusulkan salah satu kuliner khas daerah, Bubur Sada, sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo, Abd Faris Babuta, hadir langsung dan memberikan pemaparan di hadapan Majelis Sidang yang terdiri dari 19 orang tim ahli WBTB Indonesia.

Dalam pemaparannya, Abd Faris Babuta menjelaskan bahwa Bubur Sada merupakan kuliner tradisional yang memiliki nilai budaya dan sejarah tersendiri bagi masyarakat Boalemo. “Bubur Sada bukan hanya sekadar makanan, tetapi bagian dari identitas dan kearifan lokal masyarakat Boalemo. Ia hadir dalam berbagai ritual adat dan menjadi simbol kebersamaan serta gotong royong,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, “Kami membawa Bubur Sada ke forum nasional ini dengan harapan agar kuliner khas Boalemo ini dapat diakui dan dilestarikan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Ini bukan hanya tentang makanan, tapi tentang warisan leluhur yang harus dijaga generasi ke generasi.”

Majelis Sidang yang menilai usulan tersebut mengapresiasi keunikan Bubur Sada yang dinilai belum ditemukan di daerah lain di luar Provinsi Gorontalo. Para ahli juga menilai bahwa pelestarian kuliner khas ini menjadi bagian penting dalam menjaga eksistensi warisan budaya daerah.

Sidang penetapan yang dimulai sejak Rabu sore hingga malam hari itu menjadi momentum penting bagi Boalemo dalam memperkenalkan kekayaan budaya lokal ke tingkat nasional. “Kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan pelestarian budaya Boalemo. Mudah-mudahan Bubur Sada dapat menjadi salah satu kebanggaan Gorontalo di pentas budaya nasional,” pungkas Abd Faris Babuta dengan penuh optimisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *