Pagelaran GSMS 2025 Kabupaten Boalemo: Seniman Menginspirasi, Pelajar Berkreasi

Boalemo — Suasana penuh semangat dan kebanggaan menyelimuti malam pagelaran Hasil Karya Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2025 yang digelar di Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya program nasional tersebut dilaksanakan di daerah ini sejak resmi diluncurkan secara nasional pada tahun 2019.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia sekaligus Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo, Abd Faris Babuta, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan yang dihadiri langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Boalemo, serta seluruh tamu undangan.

“Atas berkat rahmat Allah SWT, kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat untuk menyaksikan hasil karya siswa-siswi terbaik Boalemo melalui program GSMS 2025. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Abd Faris dalam laporannya.

Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Tujuannya untuk memperkuat karakter dan kreativitas pelajar melalui seni, sekaligus menghadirkan seniman ke lingkungan sekolah agar menjadi mitra pendidik dalam memperkaya pembelajaran budaya.

Menurut Abd Faris, GSMS tidak dimaksudkan untuk menjadikan siswa sebagai seniman, tetapi untuk membentuk generasi yang percaya diri, kreatif, dan kolaboratif. Selain itu, program ini juga menjadi solusi atas keterbatasan tenaga pengajar seni budaya di sekolah-sekolah.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan GSMS di Kabupaten Boalemo tahun ini mencakup lima sekolah penerima program dari APBN (dua SMP dan tiga SD) yang berada di Kecamatan Tilamuta. Selain itu, terdapat tiga sekolah tambahan yang mengikuti program ini dengan dukungan dana APBD dan BOS.

“Proses pembelajaran dimulai sejak bulan Juli hingga Oktober 2025, dengan para pengajar yang merupakan seniman terpilih melalui seleksi ketat dari Kementerian Kebudayaan,” jelasnya.

Abd Faris juga menambahkan bahwa dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, hanya 25 daerah yang mendapat kesempatan menjalankan program GSMS tahun 2025, termasuk Kabupaten Boalemo. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah yang dikenal kaya akan tradisi dan potensi seni tersebut.

Dengan mengusung tema “Seniman Menginspirasi, Pelajar Berkreasi — Seni dan Ilmu Berpadu Rapi”, pagelaran malam itu menampilkan beragam karya seni hasil kolaborasi antara pelajar dan seniman lokal, mulai dari tari, musik tradisional, hingga teater budaya.

Di akhir laporannya, Abd Faris menyampaikan apresiasi dan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam pelaksanaan acara.

“Kami menyadari kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Namun, besar harapan kami semoga semangat kolaborasi antara seniman dan sekolah terus hidup dan menjadi bagian penting dalam pembangunan karakter generasi muda Boalemo,” tutupnya.

Pagelaran GSMS 2025 diharapkan menjadi titik awal penguatan pendidikan berbasis budaya di Kabupaten Boalemo dan mendorong lebih banyak sekolah untuk terlibat pada tahun-tahun berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed