Pemda Boalemo Tak Tanggap, Jembatan Darurat Warga Jadi Simbol Ketidakpedulian

LBoalemo, 23 April 2025 – Jembatan penghubung di RT 15, Desa Harapan, Kecamatan Wonosari yang ambruk pada 30 Maret 2025 menjelang Hari Raya Idul Fitri, hingga kini belum mendapatkan penanganan serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo. Meski lokasi telah dikunjungi langsung oleh bupati terpilih serta sejumlah kepala dinas, namun tindak lanjut nyata masih belum tampak.

Warga setempat terpaksa membangun jembatan darurat secara gotong royong agar aktivitas sehari-hari tetap bisa berjalan, meskipun jembatan tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Fian Hamzah, Founder Ruang Anak Muda Connection, menyayangkan lambatnya respons dari pemerintah terhadap kondisi tersebut.

“Sejak jembatan ambruk, masyarakat hanya bisa berharap dari inisiatif sendiri. Masyarakat membangun jembatan darurat seadanya agar roda perekonomian warga tidak lumpuh. Sayangnya, saat gotong royong dilakukan, kami tidak melihat kehadiran dari pihak pemerintah,” ujar Fian kepada media ini.

Ia menilai, kondisi ini memperlihatkan adanya kelambanan birokrasi dan lemahnya sense of crisis dari pemerintah daerah terhadap infrastruktur vital di desa.

“Sudah hampir sebulan lebih masyarakat dibiarkan menghadapi situasi ini sendirian. Pemerintah sudah datang, melihat langsung, tapi tidak ada progres apa-apa sampai sekarang. Yang jadi korban ya masyarakat sendiri,” lanjutnya.

Fian juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap desa-desa yang infrastrukturnya sangat bergantung pada fasilitas dasar seperti jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan ini adalah urat nadi penghubung antar wilayah yang tidak bisa dibiarkan dalam kondisi darurat terlalu lama.

“Jangan tunggu viral dulu baru bertindak. Kalau sudah begini, rakyat seperti merasa sendiri di negerinya sendiri,” tutup Fian.