SHARENEWS.ID,Gorut- Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu memberikan suport terhadap rencana skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pelabuhan Anggrek yang dalam waktu dekat ini bakal melakukan relokasi warga yang mendiami areal pelabuhan dan juga relokasi nelayan tradisional yang memanfaatkan kawasan pelabuhan anggrek.
Thariq Modanggu saat diwawancarai mengatakan, sebelum melakukan relokasi terhadap sekitar 60 Kepala Keluarga (KK) yang mendiami kawasan pelabuhan anggrek, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat, sekaligus akan mendata lebih rinci.
“Sebelum merelokasi mereka, kita akan lakukan pendekatan terlebih dulu, tidak bisa langsung kita pindahkan. disana itu ada sekitar kurang lebih ada 60 KK yang mendiami kawasan pelabuhan anggrek,” kata Thariq Modanggu, Rabu (30/3/2022).
Meskipun para warga sudah menandatangai surat yang menyatakan siap untuk pindah dari kawasan pelabuhan anggrek, pemerintah daerah pada dasarnya tidak ingin terjadi adanya kesalahpahaman dengan warga yang nantinya akan direlokasi.
“Kita akan data dulu, berapa orang yang sudah punya rumah permanen diluar kawasan pelabuhan anggrek, karena pasti tidak semua mereka punya rumah permanen, perlakuanya tidak bisa sama antara satu dan lainnya, harus ada pendekatan dan pendataan secara mendetail,” ungkap Wabup.
Selain akan melakukan relokasi lanjut Wabup, pemerintah daerah juga nantinya akan melakukan negosiasi dengan para nelayan tradisional yang memanfaatkan kawasan pelabuhan anggrek sebagai salah satu sumber mata pencaharian.
“ada beberapa nelayan yang memanfaatkan kawasan pelabuhan anggrek sebagai sumber mata pencaharian, untuk mengantar para guru dan masyarakat ke pulau dudepo, untuk merealisasikan itu, kita sudah mengecek lokasi pelabuhan anggrek lama, dan sesuai hasil survei kita tadi, disana itu lebih dekat dengan pulau dudepo, ketimbang mereka memanfaatkan pelabuhan anggrek,” tandasnya.(Adv/SN07)