Anak Rum Pagau Diduga Ancam Seorang Nakes di RSIB

Berita Utama893 Dilihat

Belum juga ditetapkan secara Sah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boalemo menetapkan hasil Pemilihan Kepala Daerah untuk Kabupaten Boalemo, Diduga Anak Rum Pagau lakukan intimidasi kepada salah satu tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Iwan Bokings (RSIB) Kabupaten Boalemo.

Hal itu terdengar saat rekaman suara mencuat dan beredar yang terkesan menyudutkan salah satu nakes di RSIB gegara beda Pilihan pada perhelatan Pilkada 2 hari lalu.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Rum Pagau sendiri merupakan calon Bupati Kabupaten Boalemo yang secara perhitungan Quick Count kurang lebih 47%

Kendati demikian, Kedewasaan dalam berpolitik para pendukung terlebih kerabat dekat malah mempertontonkan sikap yang tidak profesional.

Ama, sapaan akrab nakes yang diduga mendapatkan intimidasi dari anak Rum Pagau itu, terdengar menangis dan saling jawab dalam rekaman yang berhasil dikantongi media ini.

Baca Juga :  Setelah di Provinsi, Timsel KPU Mulai sosialisasi di 4 Kabupaten

Ama sendiri merasa bingung, hanya gegara postingan Facebook dari orang tuanya, Ama yang malah menjadi “bulan-bulanan” dari anak Rum Pagau yang diketahui juga merupakan pegawai RSIB.

Bilang hapus itu postingan.ti ama pe karir, pekerjaan terganggu.” kata Y dalam rekaman itu.

Dalam rekaman yang berdurasi 30 menit 24 detik itu, Y (Inisial) sang Anak dari Calon Bupati itu sampai mengklaim bahwa Ama (Nakes) bekerja di RSIB karenanya. Bahkan, Y juga mengklaim bahwa sang Ayah yang membangun Rumah Sakit tersebut.

tanya pa dorang, sapa yang bangun ini Rumah Sakit?,” tanya Y dengan nada ketus.

Padahal, semua pembangunan dan menjadi aset daerah merupakan dana dan biaya masyarakat dengan persetujuan DPRD.

Baca Juga :  Musda PAN ke-5. Apakah Boalemo akan kembali ”Membiru” ??

Parahnya lagi, sempat mencuat dalam rekaman tersebut agar Ama dikeluarkan dari tempat dia bekerja yang diketahui sebagai analis di laboratorium Rumah Sakit Iwan Bokings (RSIB).

Atas kejadian tersebut, terdengar suara menangis dan ketakutan yang mendalam dialami ama saat keluar dari ruangan saat dimediasi oleh KTU.

Saat dikonfirmasi, Kepada Pihak RSIB, Kepala Tata Usaha, Alfred Silingade membenarkan adanya peristiwa itu.

Alfred mengaku bahwa dirinya sekedar melakukan mediasi agar mencari jalam keluar atas persoalan yang terjadi.

Dirinya menerangkan, upaya tersebut dilakukan karena sempat menyentil Rumah Sakit dimana Ama dan Y bekerja.

Hingga berita ini terbit, media akan melakukan konfirmasi kepada Y atas kejadian tersebut.