Gorontalo – Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo menemukan kejanggalan pada pelaksanaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Bongo di Desa Ganda, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo. Temuan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi III, Espin Tulie, saat melakukan monitoring progres pekerjaan pada Sabtu (29/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Espin mengungkapkan bahwa proyek irigasi yang seharusnya ditujukan untuk mengairi lahan persawahan, justru berada di kawasan yang didominasi perkebunan. Ia menyebutkan, di lokasi itu hanya terlihat kebun jeruk, tebu, hingga kelapa, tanpa adanya area persawahan sebagai penerima manfaat utama irigasi.
“Kami berpandangan bahwa proyek ini tidak memiliki asas manfaat. Daerah irigasi harusnya berada dekat persawahan, namun di sini yang ada justru perkebunan,” ujar Espin Tulie.
Menurutnya, setelah dilakukan pendalaman, terungkap bahwa proyek ini berasal dari usulan daerah yang diinput melalui aplikasi SIPD-RI (Si Puri). Karena itu, ia menekankan pentingnya ketelitian pemerintah daerah dalam mengusulkan lokasi pembangunan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan irigasi.
“Daerah harus benar-benar melihat apakah irigasi ini memiliki nilai manfaat bagi masyarakat, khususnya petani. Jika tidak, maka harus segera dipindahkan ke wilayah yang lebih membutuhkan,” tegasnya.
Espin juga meminta adanya penyatuan persepsi antara Pemerintah Provinsi, Balai Wilayah Sungai, serta pemerintah kabupaten/kota dalam proses perencanaan hingga pengusulan proyek. Kolaborasi ini penting agar pembangunan yang dilakukan tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi petani sebagai penerima manfaat utama.
“Tujuan utama pembangunan daerah irigasi adalah memberikan akses air kepada petani sawah. Karena itu, kami mendorong semua pemangku kepentingan untuk duduk bersama mencarikan solusi agar proyek yang diusulkan benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat,” tutupnya
