Sharenews – Organisasi secara harfiah merupakan wadah perkumpulan untuk merumuskan gagasan demi tujuan bersama. Organisasi kata dasarnya adalah “Organon” dalam bahasa yunani yang artinya Alat. Maka organisasi ialah sarana atau instrumen dalam mencapai tujuan tertentu.
Harus di pahami bahwa, organisasi tempat berkumpulnya karakter, pikiran, prinsip, tingkah laku, dan cita-cita. Jadi, tak heran kalau sering kita jumpai dalam organisasi terjadi dinamika sosial. Harus juga di sadari bahwa, ketika kita memilih untuk berorganisasi berarti ada upaya untuk mendekatkan diri dalam dinamika itu sendiri.
Meskipun kita menganggap bahwa organisasi sebagai penunjang wawasan dan pengalaman, saat ini sudah muncul banyak paradigma buruk tentang organisasi seperti ; Buang-buang waktu, tidak memiliki manfaat, arah tujuan tidak jelas, bahkan dalam dunia kampus masuk organisasi dianggap memperlambat proses penyelesaian studi.
Pertanyaannya “Apa penyebab dari semua itu?” tidak perlu menyalahkan organisasi karena, organisasi hanyalah benda mati yang bisa di fungsikan. Relevansi atau tidaknya organisasi tergantung orientasi yang di gagas oleh pemimpin maupun anggota. Apa itu leader dan apa itu member? Pemimpin adalah individu yang memiliki peran dalam mempengaruhi anggota guna mencapai tujuan organisasi. Sedangkan anggota adalah individu yang berpartisipasi dalam melaksanakan program organisasi.
Simpulannya pemimpinlah yang jadi motor penggerak utama dalam keberlangsungan organisasi itu sendiri. Ketika kita ingin terjun dalam organisasi maka harus memperhatikan tujuan, manfaat, dan asepek kebutuhan. Bukan hanya ikut-ikutan saja tanpa tujuan tertentu, tidak bisa memposisikan diri, dan atau memiliki orientasi yang buruk.
Dinamika yang terjadi dalam organisasi beragam, unik, dan bahkan mampu mematahkan tujuan bersama. Dinamika merupakan suatu keadaan yang terus berubah dan berkembang dalam suatu lingkungan. Adanya dinamika berarti adanya perkembangan, dinamika bersumber dari hasil gagasan pemimpin maupun anggota namun, ada satu hal yang sulit untuk diselesaikan yakni berhadapan dengan dinamika masalah. Setiap organisasi pasti punya dinamika masalah olehnya yang punya andil besar dalam upaya menyelesaikan itu adalah pemimpin/anggota dan tak bisa kita pungkiri salah satu faktor yang menimbulkan masalah itu karena orientasi pemimpin atau anggota yang tidak terarah.
Pada prinsipnya, menjadi pemimpin atau bagian dari organisasi adalah upaya untuk pendewasaan diri. Tak ada gunanya kita berorganisasi kalau setiap tantangan yang lahir dari dinamika organisasi tidak bisa kita selesaikan. Datang untuk membawa perubahan positif atau malah menambah masalah baru.
Tulisan ini di buat berdasar pada pengalaman dan temuan peristiwa.
Oleh : Sahril Anwar Tialo