Penunjukan Steve Ahaliki sebagai PLT Camat Paguyaman. Aliansi Pemuda Desa (APD) : “Kami Khawatir Beliau tidak bisa maksimal mengurusi dua kecamatan yang berbeda

Berita Utama557 Dilihat

Boalemo – Keputusan Penjabat (Pj) Boalemo terkait penunjukan Steve Ahaliki sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Camat Paguyaman menuai kritik dan pertanyaan dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Aliansi Pemuda Desa (APD), Frengki Bilaleya. Steve Ahaliki yang juga menjabat sebagai PLT Camat Paguyaman Pantai dinilai terlalu dibebani tugas, sementara masih banyak tokoh asli Paguyaman yang dianggap mampu mengisi posisi tersebut. Hal ini Mengindikasikan seolah daerah kekurangan SDM. Paguyaman merupakan kecamatan terbesar di Boalemo harus diurus oleh pejabat yang fokus mengelola pemerintahan kecamatan.

Frengki Bilaleya dalam pernyataannya menyatakan keheranannya atas keputusan tersebut, mengingat Steve saat ini sudah menangani dua kecamatan berbeda. “Mengapa harus menunjuk Steve yang kini tengah mengurusi dua kecamatan? Padahal, banyak tokoh asli Paguyaman yang layak dan mampu mengisi posisi ini,” ujar Frengki.

Ia juga mengingatkan pentingnya konsistensi dan fokus dalam menjalankan tugas sebagai PLT di kecamatan Paguyaman. Dengan dua tanggung jawab besar di pundaknya, PLT Camat paguyaman yang baru ini dikhawatirkan tidak dapat maksimal menjalankan peran di kedua kecamatan tersebut. “Ini bukan hanya soal penunjukan, tetapi soal efektivitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat di dua kecamatan yang sangat berbeda kebutuhan dan tantangannya,” tambah Frengki.

Kritik lain disampaikan oleh Ferianto Nasuge sebagai pemuda yang juga terhimpun di Aliansi pemuda Desa (APD), menyampaikan terkait beberapa permasalahan yang sering dianggap tidak tuntas dan masih menimbulkan pro-kontra dikalangan masyarakat Kecamatan Paguyaman Pantai itu sendiri. Menurutnya, mengurusi delapan desa di Kecamatan Paguyaman Pantai saja sudah cukup menantang, apalagi harus mengurusi Kecamatan Paguyaman yang memiliki 22 desa. “Bagaimana bisa kita berharap Bapak Steve akan mampu menangani 22 desa di Paguyaman ketika di Paguyaman Pantai saja masih banyak masalah yang dianggap belum selesai?” ungkapnya dengan nada khawatir.

Pernyataan Feri ini mencerminkan kekhawatiran luas di kalangan masyarakat dan tokoh lokal Paguyaman mengenai efektivitas kepemimpinan dan administrasi yang baik di kedua kecamatan tersebut. Sebagai tokoh pemuda ynag peduli dengan kemajuan desa dan kecamatannya, ia berharap keputusan ini dapat ditinjau kembali demi kesejahteraan dan kemajuan bersama.

Keputusan ini tentunya menjadi bahan diskusi hangat di kalangan masyarakat Boalemo, menantikan tanggapan resmi dari pihak pemerintah terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk memastikan setiap kecamatan dipimpin oleh figur yang mampu fokus dan memberikan pelayanan terbaik.