Boalemo – Warga Desa Piloliyanga, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, kembali menghidupkan tradisi Tumbilatohe atau pemasangan lampu pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh semangat, dengan partisipasi aktif masyarakat dari berbagai kalangan, terutama generasi muda yang tergabung dalam Karang Taruna dan Remaja Masjid Piloliyanga.
Kepala Desa Piloliyanga, Ramli Muchsin, menyampaikan bahwa tradisi ini bukan sekadar menerangi malam, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kekuatan nilai-nilai keislaman yang terus dijaga oleh masyarakat.
“Tumbilatohe bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga bentuk rasa syukur kita menyambut Idulfitri. Ini adalah momen kebersamaan yang mempererat silaturahmi di antara warga,” ujar Ramli Muchsin.
Sepanjang jalan desa, rumah-rumah warga hingga tempat ibadah dihiasi dengan lampu-lampu minyak dan lampu hias berwarna-warni, menciptakan suasana yang begitu indah dan sakral. Anak-anak hingga orang dewasa terlihat antusias menyalakan lampu dan menata hiasan untuk mempercantik lingkungan sekitar.
Peran Karang Taruna dan Remaja Masjid Piloliyanga sangat terasa dalam menyukseskan tradisi ini. Mereka tidak hanya membantu pemasangan lampu, tetapi juga mengorganisir berbagai kegiatan pendukung, seperti doa bersama, tadarus Al-Qur’an, dan pembagian takjil.
Ketua Karang Taruna Piloliyanga, Samsudin Djanihi, menyampaikan bahwa keterlibatan pemuda dalam Tumbilatohe merupakan bentuk kepedulian terhadap budaya dan nilai-nilai keislaman yang harus tetap dilestarikan.
“Kami sebagai generasi muda ingin memastikan bahwa tradisi ini terus hidup dan berkembang. Selain menjaga nilai religius, kegiatan ini juga mempererat persaudaraan di antara pemuda dan masyarakat,” ujar (nama ketua Karang Taruna).
Senada dengan itu, perwakilan Remaja Masjid Piloliyanga, Rio Lumula, juga menegaskan pentingnya peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai tradisi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda bukan hanya penerus, tetapi juga penggerak dalam mempertahankan adat dan budaya yang sudah ada sejak lama,” ujarnya.
Dengan semangat gotong royong dan partisipasi aktif generasi muda, tradisi Tumbilatohe di Desa Piloliyanga semakin semarak dan penuh makna. Diharapkan, semangat ini terus dijaga agar budaya Gorontalo yang sarat nilai religius dan kebersamaan tetap lestari untuk generasi mendatang.